Penulis : Sindhunata
Penerbit : Gramedia
Tebal : 364 halaman
Kategori : fiksi, novel
Jenis kover : soft cover
Kondisi : bekas, cukup baik
Harga : Rp. 35.000
Berat : 350 gram
Bahasa : Indonesia
RATING
4.22 avg rating – 284 ratings
SINOPSIS
"Terimalah perhiasanku ini, Nak," kata Dewi Sukesi. Dan perempua tua ini pun mengalungkan untaian kembang kenanga di dada Kumbakarna! Mendadak alam pun membalik ke masa lalu. Tanpa malu-malu. Jeritan kedukaan menjadi madah syukur sukacita. Bermain-main anak-anak bajang di tepi pantai, padahal kematian sedang berjalan mengintai-intai. Gelombang lautan hendak menelan anak-anak bajang, tapi dengan kapal kematian anak-anak bajang malah berenang-renang menyelami kehidupan. Hujan kembang kenanga di mana-mana, dan Dewi Sukesi pun tahu, penderitaan itu ternyata demikian indahnya. Di dunia macam ini, kebahagiaan seakan hanya keindahan yang menipu. Sukesi terbang ke masa lalunya, ke pelataran kembang kenanga. Ia tahu kegagalannya untuk memperoleh Sastra Jendra ternyata disebabkan oleh ketaksanggupannya untuk menderita. Ia rindu akan kebahagiaan yang belum dimilikinya, dan karena kerinduannya itu ia malah membuang miliknya sendiri yang paling berharga, penderitaannya sendiri. Dan pada Kumbakarna-lah kini penderitaan itu menjadi raja.
Penulis : Sindhunata
Penerbit : Gramedia
Tebal : 304 halaman
Kategori : fiksi, novel
Jenis kover : soft cover
Kondisi : baru, segel
Harga : Rp. 35.000 ( Hemat Rp. 15.000 )
Berat : 390 gram
Bahasa : Indonesia
RATING
3.45 avg rating – 47 ratings
SINOPSIS
Kita datang ke dunia ini sebagai saudara,
tapi mengapa kita mesti diikat pada daging dan darah,
yang ternyata hanya memisahkan kita?
Itulah tragika anak manusia yang digeluti oleh novel Putri Cina ini. Novel ini melukiskan, bagaimana anak manusia itu ingin mencintai bumi tempat ia berpijak. Tapi ternyata bumi tersebut tak mau menjadi tanah airnya yang aman, damai dan tentram. Ia yakin, dengan dilahirkan di dunia, semua manusia adalah saudara. Tapi mengapa manusia-manusia di bumi tempat ia berpijak itu tak mau menerima dirinya sepenuh-penuhnya?
Sindhunata berhasil menerjuni tragika itu dalam pelbagai lika-likunya. Ia menggeluti tragika itu lewat pengetahuannya yang luas dan kaya tentang filsafat dan mitos, baik Jawa maupun Cina. Tragika itu juga ditelusurinya lewat babad dan sejarah. Lalu dijalinnya semua itu dalam sebuah sastra tentang Putri Cina.
Putri Cina adalah sebuah sastra tragedi yang indah dan kaya akan permenungan hidup. Dengan cara bertuturnya yang khas, novel ini akan membawa pembacanya ke dalam sebuah alam, di mana mitos dan kenyataan historis sedemikian bersinggungan tanpa pernah terpisahkan. Di sini sejarah seakan hanyalah panggung, tempat tragika mitos mementaskan dirinya.
Dengan amat menyentuh, novel ini berhasil melukiskan, bagaimana di panggung sejarah yang tragis itu cinta sepasang kekasih yang tak ingin terpisahkan oleh daging dan darah pun akhirnya hanya menjadi tragedi yang mengharukan hati.