Penulis : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : Lentera Dipantara
Tebal : 561 halaman
Kategori : fiksi, novel
Jenis kover : soft cover
Kondisi : baru, segel
Harga : Rp. 80.750 ( Hemat Rp 14.250 )
Berat : 555 gram
Bahasa : Indonesia
RATING
SINOPSIS
“Mungkin kau lupa. Jatuhkan Tunggul Ametung seakan tidak karena tanganmu. Tangan orang lain harus melakukannya. Dan orang itu harus dihukum di depan umum berdasarkan bukti tak terbantahkan. Kau mengambil jarak secukupnya dari peristiwa itu.”
-Pramoedya Ananta Toer
Roman Arok Dedes bukan roman mistika-irasional (kutukan keris Gandring tujuh turunan). Ini adalah roman politik seutuhnya. Berkisah tentang kudeta pertama di Nusantara. Kudeta ala Jawa. Kudeta merangkak dengan banyak tangan untuk kemudian memukul habis dan mengambil bagian kekuasaan sepenuh-penuhnya. Kudeta licik tapi cerdik. Berdarah, tapi para pembunuh yang sejati bertepuk dada mendapati penghormatan yang tinggi. Melibatkan gerakan militer (Gerakan Gandring), menyebarkan syak wasangka dari dalam, memperhadapkan antarkawan, dan memanasi perkubuan. Aktor-aktornya bekerja seperti hantu. Kalaupun gerakannya diketahui, namun tiada bukti yang paling sahih bagi penguasa untuk menyingkirkannya.
Arok adalah simpul dari gabungan antara mesin paramiliter licik dan politisi sipil yang cerdik-rakus (dari kalangan sudra/agrari yang merangkakkan nasib menjadi penguasa tunggal tanah Jawa). Arok tak mesti memperlihatkan tangannya yang berlumur darah mengiringi kejatuhan Tunggul Ametung di bilik Agung Tumapel, karena politik tak selalu identik dengan perang terbuka. Politik adalah permainan catur di atas papan bidak yang butuh kejelian, pancingan, ketegaan melempar umpan-umpan untuk mendapatkan peruntungan besar. Tak ada kawan dan lawan. Yang ada hanya Takhta di mana seluruh hasrat bisa diletupkan sejadi-jadi yang dimau.
Pada akhirnya roman Arok Dedes menggambarkan peta kudeta politik yang kompleks yang “disumbang” Jawa untuk Indonesia.
Posted by niagarabuku
Tags: feature , jual buku baru , Novel Historis , novel lokal , Politik , Pramoedya Ananta Toer , Sastra