Penerbit : LPPM Tan Malaka (2006)
Tebal : 102 halaman
Kategori : non fiksi, filsafat, politik
Jenis kover : soft cover
Kondisi : bekas, cukup baik
Harga : Rp. 18.000
Berat : 140 gram
Bahasa : Indonesia
SINOPSIS
Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 itu adalah salah satu feit, satu fact, satu kejadian yang syah, karena tiap-tiap bangsa berhak memproklamirkan kemerdekaannya, kemudian membelanya. Kalau tidak, apa gunanya memproklamirkan kemerdekaan? Membela kemerdekaan adalah hak mutlak, bergaul dengan negara lain adalah hak mutlak pula. Bukan berunding-runding sampai negara habis, bukan itu; melainkan berpegang teguh kepada proklamasi yang sudah diterima rakyat.
Siapa yang menguasai samudera dialah yang menguasai dagang dan strategi (janganlah dikira Indonesia itu tak berarti apa-apa)…..Mojopahit dan Sriwijaya mengerti benar akan kedudukan Indonesia di masa lampau….Belanda memblokir kita karena menguasai laut kita.
Kita tidak bisa membangun kalau tidak dengan kemerdekaan 100%, kalau tidak dengan tentara rakyat. Jadi kita tidak bisa menerima usul Cochran itu. Kalau terima berarti kita langgar proklamasi ucapan atau pernyataan yang suda dibela oleh rakyat. Kita seterusnya berarti khianat terhadap proklamasi dan akan ditertawakan oleh dunia internasional. Kita akan menjadi “laughing stock of the world”.
Kalau 99% dari perindustrian, dari pengangkutan, keuangan dikembalikan kepada Belanda, sedangkan pengawasan politik berupa tentara, polisi, justitie dan algojo akan dikuasai Indonesia, ini tidak mungkin; tidak bisa tercapai. Kita tidak percaya cara seperti itu. Kalau semua sumber penghidupan berada di tangan asing, maka semua politik dan hak kontrol atas semua itu akan pindah ke tangan asing pula.
Orang yang kehilangan kekuasaan ekonomi akan kehilangan kekuatan politik. Orang yang hidup meminjam mesti menjadi hamba peminjam. Begitu juga negara dengan negara. Tidak bisa meminjam ke Amerika kalau tidak dengan jaminan.
Posted by niagarabuku
Tags: jual buku bekas , Politik , SOLDOUT , Tan Malaka
