Penerbit : LPPM Tan Malaka
Tebal : - halaman
Kategori : non fiksi, filsafat, politik
Jenis kover : soft cover
Kondisi buku: buku baru, tanpa segel
Harga jual : Rp. 156.000
Berat : 1200 gram
Bahasa : Indonesia
SINOPSIS
“Buat menginsafi tempat hak perlindungan diri dalam daerah hukum, baiklah kalau diadakan tinjauan kilat atas seluruhnya hukum yang mengenai hak asasi manusia itu. Tinjauan itu tidak susah dilakukan kalau kita memandang dengan cara meninjau alam raya seperti di atas, yakni memisahkan yang positif dan negatif serta yang menarik dan yang menolak.
Syahdan adalah dua kodrat yang terbesar yang menggerakkan jiwa semua yang hidup, jadi juga jiwa manusia. Pertama: kehendak mau hidup, dan kedua: kehendak jangan mati. Kalau kehendak yang pertama kita sebutkan positif, maka yang kedua adalah negatif. Kalau umumnya hasrat manusia itu merengkuh-menarik yang pertama, maka ini berarti pula dia berhasrat menolak yang kedua.
Dalam arti yang kongkrit, yang nyata berlaku sehari-hari, yang pertama itu merupakan alat hidup seperti makanan, minuman, pakaianm perumahan dan lain-lain, sedang yang kedua merupakan menolak bahaya dari penyakit dan kelaparan.
Perjuangan hak artinya perjuangan merebut hak yang positif dan yang negatif tadi, yakni sebagai yang telah berhasil berupa Magna Charta dan The Rights of Men, seperti termaktub dalam hukum Inggris dan Amerika, berupa Les Droits de Hommes, seperti dasar undang-undang di Perancis, dan akhirnya berupa hak bekerja di Soviet Rusia.
Usaha saya menjalankan kewajiban menuntut kemerdekaan rakyat Indonesia dan diri saya sendiri nyata mendapat halangan keras dari imperialisme Belanda, Amerika, dan Inggris…
Saya percaya pula, jika kelak semua halangan itu sekali terpelanting dan kemerdekaan 100% tercapai, semua kodrat lahir dan batin yang dibangunkan dan diperoleh guna melemparkan semua halangan itu, kelak akan menjelma menjadi kodrat pembangun dan pelindung dalam segala-galanya. Semakin banyak kodrat itu diperlukan dan diperoleh, semakin teguh jaminan buat hari depan rakyat Indonesia.
“…Barang siapa sungguh menghendaki kemerdekaan buat umum, segenap waktu ia harus siap sedia dan ikhlas buat menderita “kehilangan kemerdekaan sendiri”.
Posted by niagarabuku
Tags: feature , filsafat , jual buku baru , Politik , Tan Malaka